Sabtu, 24 Desember 2022

MENGUPAS DIKSI DALAM LAGU "SEBELUM CAHAYA"

    Lagu dapat digolongkan sebagai salah satu hasil dari karya sastra yaitu pada karya sastra jenis puisi. Hal itu karena lirik dalam lagu sama dengan puisi tetapi disajikan dengan bentuk nyayian. Luxemburg (1989: 1) mengatakan, “Mereka mengenal puisi dalam bentuk rima, sajak dolanan anak-anak, dan lagulagu”. Lagu juga termasuk sebagai hasil kreasi yang diungkapkan oleh perasaan dan pikiran manusia yang disebut juga sebagai karya sastra. Lagu berisi barisan kata yang dirangkai dengan pilihan kata dan gaya bahasa yang baik, indah, dan menarik oleh pengarangnya untuk mengungkapkan sebuah makna. Kemudian dapat dibawakan dengan suara yang indah oleh penyanyi dengan iringan alat musik seperti gitar, bass, drum, piano, dan lain sebagainya.

    Di sini penulis menyorot lagu "Sebelum Cahaya" yang ditenarkan oleh Letto. Bukan tanpa alasan, lagu ini unik, lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman. Diksi yang dipilih dalam lagu ini pun sarat akan makna dan estetik.

SEBELUM CAHAYA
Letto


Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Ke mana kau pergi, cinta?
Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati, cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang 'kan membelaimu, cinta
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganku, cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu, cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang 'kan membelaimu, cinta
Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Ke mana kau pergi, cinta?
Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati, cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang 'kan membelaimu, cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang 'kan membelaimu, cinta
'Kan membelaimu, cinta

    Di dalam lirik lagunya, Letto menyebut kekasihnya dengan 'Cinta'. Letto menggunakan simbol-simbol bahasa tentang kenangan mereka yang pernah lalui dengan simbol angin, mimpi, perjalanan sunyi, embun. Ini menunjukkan Letto sangat puitis dalam pemilihan diksinya. Perulangan diksi "ingatkah engkau" juga menunjukkan majas paralelisme yang menunjukkan kesungguhan Letto dalam ungkapan perasaannya. Ya, perasaan rindu. Perasaan ingin mengingatkan kekasihnya akan kenangan yang sudah mereka lalui bersama. ^^

0 comments:

Posting Komentar