Jumat, 23 Desember 2022

CONTOH TEKS EKSPLANASI : MENGAPA TERJADI GEMPA?

    Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi. Baru-baru ini terjadi gempa di Cianjur yang kemudian disusul dengan gempa di daerah lainnya seperti Bandung, Maluku, Lombok, dan Bali. Mengapa terjadi gempa bumi di Indonesia? Ini bukan pertama kalinya Indonesia mengalami gempa berkekuatan besar. Dulu pada akhir tahun 2004 juga terjadi gempa dahsyat di Aceh berkekuatan magnitudo 9,3 dengan efek tsunami dan 15 negara terdampak. Pertanyaannya adalah bagaimana sampai terjadi gempa bumi? Adakah di belahan bumi lain yang aman dari gempa bumi? Untuk lebih jelasnya, simak pengertian dan penyebab gempa bumi berikut ini!

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Mudahnya, gempa bumi merupakan guncangan hebat yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh gerakan di lapisan terluar bumi. Sehingga saat gempa terjadi, kamu akan merasakan bumi seakan berguncang, ini karena dua lempeng bumi yang tiba-tiba bergeser dan menyebabkan patahan.

    Pada dasarnya, tidak ada yang bisa memprediksi kapan pastinya gempa bumi dapat terjadi. Karena gempa merupakan getaran yang terjadi karena sejumlah faktor alam. BMKG hanya dapat memprediksi dan memberikan peringatan dini saat gempa akan atau sedang berlangsung. Lalu, bagaimana gempa bumi dapat terjadi? Bumi terbuat dari empat lapisan dasar yaitu kerak padat, mantel panas hampir padat, inti luar cair, dan inti dalam padat. Lalu kerak padat dan lapisan atas mantel ini dapat membentuk daerah yang disebut litosfer. Litosfer sendiri terbuat dari potongan yang disebut lempeng tektonik. Saat pelat tektonik terus bergeser tanpa henti, dapat menyebabkan tekanan pada bumi. Tekanan yang terlalu besar ini menyebabkan retakan yang disebut patahan. Saat lempeng tektonik bergerak juga bisa menyebabkan gerakan pada patahan. Gempa bumi dapat terjadi saat adanya gerakan tiba-tiba kerak bumi di garis patahan. Biasanya getaran paling hebat dirasakan di dekat pusat gempa, namun dapat terasa hingga ratusan hingga ribuan mil jauhnya dari pusat gempa.

Jenis Gempa Bumi

    Gempa bumi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu gempa vulkanik, tektonik, dan runtuhan. Simak berikut penjelasannya:

1. Gempa Vulkanik


Sumber Gambar: pixabay.com

    Gempa vulkanik merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Ini dapat terjadi karena adanya aktivitas magma dan dapat terjadi sebelum gunung api meletus. Jika tingkat keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan. Nah, ledakan inilah yang mendorong terjadinya gempa bumi. Umumnya, daerah yang terdampak gempa vulkanik tidak begitu besar dan hanya di sekitar gunung saja. Dari semua gempa yang terjadi di bumi, sekitar hanya 7% saja yang terjadi akibat gempa vulkanik.
    Mengingat Indonesia termasuk negara dengan gunung berapi aktif yang banyak, yaitu sejumlah 139 gunung berapi aktif, maka Indonesia sering mendapatkan gempa vulkanik. Ambil contoh pada waktu Gunung Merapi erupsi pada tahun 2010 memicu munculnya banyak gempa vulkanik. Peningkatan aktivitas gunung ini mulai terlihat pada September 2010. Kala itu, Gunung Merapi telah naik statusnya menjadi ‘Waspada’ atau Level II. Gempa vulkanik terjadi hingga 11 kali per hari. Aktivitasnya terus meningkat hingga statusnya dinaikkan menjadi ‘Siaga’ atau Level III pada 21 Oktober 2010. Pada fase ini, gempa vulkanik bisa terjadi hingga 17 kali per hari. Pada 25 Oktober 2010, status Gunung Merapi menjadi 'awas'. atau Level IV dengan kejadian gempa vulkanik mencapai 80 kejadian per hari. Hingga akhirnya Gunung Merapi erupsi pertama pada 26 Oktober 2010.

2. Gempa Tektonik

Sumber Gambar: Ars Technica

    Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. 

    Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform). Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi. Gempa di Aceh pada tahun 2004 termasuk dalam gempa tektonik,


3. Gempa Runtuhan

Sumber Gambar: BNBP

    Adapun gempa runtuhan atau terban, yaitu jenis gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua yang runtuh, dan lainnya. Gempa runtuhan biasanya memiliki dampak yang lebih kecil dan berdampak di wilayah yang sempit. Contoh jenis gempa runtuhan adalah saat tambang bawah tanah Freeport runtuh di tahun 2013 dan memunculkan gempa kecil di wilayah tersebut.



Sumber:

https://www.tokopedia.com/blog/pengertian-dan-penyebab-gempa-bumi-edu/?utm_source=google&utm_medium=organic














2 komentar:

  1. Alhamdulillah pak basyir sekarang saya jadi mengerti apa itu teks eksplanasi,teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang bagaimana dan mengapa sebuah fenomena bisa terjadi,dan fenomena tersebut bisa berupa alam,ilmu pengetahuan dan budaya tertentu yang bisa terjadi di kehidupan sehari hari

    BalasHapus
  2. Sekarang saya mengerti cara membuat teks eksplanasi, mulai kalimat pendahuluannya bagaimana, deskripsi bagiannya bagaimana dan kesimpulannya bagaimana, dari contoh yang diberikan oleh Bapak Basyir, saya mengerti cara membuat teks eksplanasi dari mulai tahap membuat judul.

    BalasHapus